Webinar "KIAT SUKSES MEMULAI USAHA DENGAN MINDSET DAN MENTAL PENGUSAHA"

 





Indramayu –Ahad, 15 Juni 2025 telah dilaksanakan kegiatan webinar kewirausahaan dengan tema “Kiat Sukses Memulai Usaha dengan Mindset dan Mental Pengusaha”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Manajemen Dakwah Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia sebagai bagian dari program rutin bulanan yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan, refleksi, dan kemampuan kewirausahaan mahasiswa. Webinar ini juga menjadi upaya konkret dalam memperkuat suasana akademik dan mendukung akreditasi program studi. Acara dilaksanakan secara daring melalui platform Google Zoom, dimulai pukul 15.30-17.00 WIB dan dipandu oleh MC Sofia dari Maqom Al-Mahmudah.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Program Studi Manajemen Dakwah, Ustadz Sobirin. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana pembelajaran yang relevan dan aplikatif, serta mendorong mahasiswa untuk menyimak materi secara saksama dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Setelah sambutan, dilanjutkan dengan pembacaan CV pemateri, Pak Anton Wahyudi, seorang praktisi bisnis, penulis buku, dan konten kreator yang telah menekuni dunia usaha sejak tahun 2012. Beliau membagikan kisah perjuangannya dalam membangun bisnis, termasuk pengalaman jatuh bangun, kegagalan dalam tujuh hingga delapan usaha, terlilit pinjaman perbankan, hingga akhirnya berhasil bangkit dan fokus pada bisnis produk digital dalam enam bulan terakhir.

Dalam penyampaian materi, Pak Anton mengangkat pentingnya membangun pondasi bisnis yang sehat melalui mindset dan mental pengusaha. Ia menyampaikan bahwa kebanyakan pebisnis pemula merasa bingung memulai usaha, padahal akar masalahnya sering kali terletak pada pola pikir yang tertutup dan emosi yang belum stabil. Ia menekankan bahwa untuk memulai bisnis, seseorang harus terlebih dahulu membenahi cara berpikir, membuka diri terhadap peluang, dan membangun emosi yang kuat. Beliau memaparkan tiga prinsip penting dalam membangun bisnis, yaitu kekuatan pikiran dan emosi, kesabaran dan kegigihan seperti filosofi pertumbuhan bambu Cina dan pohon mangga, serta pentingnya introspeksi diri dalam menghadapi tantangan. Dalam prinsip ketiga, Pak Anton mencontohkan fenomena puerperal fever di Eropa abad ke-18 sebagai pelajaran bahwa segala kesulitan seringkali bersumber dari kesalahan diri sendiri.

Selain itu, Pak Anton juga membagikan tiga kunci utama sukses dalam bisnis: pertama, memiliki citra bisnis sukses yang tergambar jelas dalam pikiran; kedua, memanfaatkan mekanisme kontrol otomatis agar bisnis bisa berjalan secara sistematis; dan ketiga, membangun kekuatan bisnis dari pelanggan dengan membina relasi dan memahami kebutuhan pasar. Ia juga menekankan pentingnya citra diri yang positif, membedakan antara kejadian dan identitas diri dalam menghadapi kegagalan, serta pentingnya memiliki role model sebagai inspirasi pencapaian hidup. Menurutnya, kemenangan kecil yang diraih secara bertahap akan memperkuat keyakinan diri dalam mencapai tujuan besar.

Webinar dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Adang Kadarusman menanyakan tentang cara memilih role model, dan Pak Anton menjawab bahwa Rasulullah merupakan role model utama, terutama dalam konteks sirah nabawiyah, tetapi seseorang juga bisa memilih tokoh lain sesuai tujuan hidup yang ingin dicapai. Muhammad Ilyas menanyakan tentang bagaimana mengatur keseimbangan hidup, dan dijelaskan bahwa kunci utamanya adalah pada penentuan prioritas, bukan pengelolaan waktu. Sementara Putri menanyakan tentang cara menentukan pasar dalam bisnis, dan Pak Anton menyarankan penggunaan pendekatan Business Model Canvas, dengan fokus pada value yang dimiliki serta menentukan siapa yang paling membutuhkan produk atau jasa tersebut, baik secara daring maupun luring.

Webinar ditutup pada pukul 17.00 WIB dan diakhiri dengan sesi dokumentasi berupa foto bersama seluruh peserta. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi dan motivasi baru bagi mahasiswa untuk menyiapkan diri menjadi wirausahawan yang tangguh dan bermental kuat, serta menjadi wadah pembelajaran yang mendukung pengembangan diri mahasiswa Manajemen Dakwah secara menyeluruh dan berkelanjutan.

0 Komentar

Terbaru