Fakultas Dakwah IAI AL-AZIS Bekali Mahasiswa dengan Kemampuan Jurnalistik

 

Dalam rangka memberikan edukasi mengenai kemampuan jurnalistik, Fakultas Dakwah IAI AL-AZIS menyelenggarakan Webinar yang berjudul “Webinar Teknik Reportase”, hari Jum’at (30/4). Diklat yang diselenggarakan secara online ini menghadirkan Dekan Fakultas Dakwah, Ahmad Asrof Fitri, sebagai narasumber.

Di pembukaan acara, moderator menegaskan bahwa diadakannya webinar tersebut adalah untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan jurnalisitik yang baik. Ia pun juga memberikan himbauan kepada seluruh mahasiswa agar turut aktif dalam mengikuti kegiatan webinar.

            Kemudian, sebelum memberikan materi inti, Dekan Fakultas Dakwah menyampaikan beberapa untaian motivasi kepada peserta webinar. Menurutnya, semakin banyak keahlian yang dimiliki oleh mahasiswa akan semakin menguntungkan terutama saat terjun di dunia kerja nanti.

            “Diadakannya webinar ini tidak lain adalah memberikan pemahaman mengenai tata cara penulisan reportase yang baik. Karena, semakin banyak kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa IAI AL-AZIS maka akan semakin bernilai dan menguntungkan kalian pada saat terjun di dunia kerja,” jelasnya.

            Ia pun juga menjelaskan secara detail mengenai penulisan reportase yang tepat, Menurutnya, dalam menulis reportase kegiatan haruslah memenuhi enam unsur, yakni 5 W + 1 H. Keenam unsur tersebut menjadi fondasi keberhasilan dalam penulisan reportase. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa dalam penulisan reportase yang tepat harus memiliki kutipan langung dan tidak langsung.

            “Dalam menulis reportase kegiatan, harus memenuhi enam unsur, 5 W+ 1 H. Biasanya paragraf pertama menjadi inti pemberitaan, di dalamnya terdapat unsur, seperti what, when, where, who, dan why. Adapun paragraf selanjutnya harus dikombinasikan dengan kutipan langsung dan tidak langsung,” tambahnya.

            Tidak hanya menjelaskan tentang dasar-dasar penulisan reportase yang baik, Asrof pun tidak lupa memberikan tips kepada para peserta yang hadir, di antaranya penggunaan tanda baca yang tepat, penulisan huruf kapital yang benar, dan lain sebagainya.

            “Kemudian, dalam penulisan reportase kita juga perlu memperhatikan EYD yang baik, seperti pengunaan tanda baca yang tidak asal, penulisan huruf kapital yang baik dan benar, kalimat yang bercetak miring pun harus kalian pahami. Biasanya, kalimat yang bercetak miring ini bertujuan untuk menuliskan judul buku dan bahasa asing,” ungkapnya dalam kegiatan webinar tersebut.

            Selanjutnya, Asrof menghimbau kepada seluruh mahasiwa yang hadir, untuk senantiasa berlatih menulis agar menemukan tata cara penulisan reportase yang baik. Sudah seyogyanya, para peserta tidak hanya mendapat teorinya semata, tentunya mereka perlu melatih diri dengan banyak menulis.

            Terakhir, moderator juga mengharapkan dengan diadakannya webinar ini dapat memberikan pemahaman mengenai jurnalistik yang baik kepada mahasiswa. Tentunya, ia juga berharap akan ada kembali kegiatan-kegiatan semacam ini.

0 Komentar