Sesi Q&A |
Mahasiswa Manjemen Dakwah semester 6 IAI AL-AZIS kembali mengadakan webinar terkait digital marketing yang bertemakan "Webinar Digital Marketing: Strategi Pemasaran Produk dan Jasa" via aplikasi Zoom Meeting, Kamis (14/7).
Adapun webinar tersebut merupakan tugas pada mata kuliah Event Organizer yang dihadiri langsung oleh Ketua Prodi Manajemen Dakwah Sobirin dan juga Aldi Pratama yang merupakan Direktur PT. Digital Nusantara Amanah sekaligus narasumber utama dalam kegiatan Webinar Digital Marketing. Kemudian, kegiatan tersebut dihadiri sebanyak 40 peserta.
Di awal waktu, moderator memberikan kesempatan kepada para peserta untuk menjelaskan alasan dan motivasi mereka dalam mengikuti kegiatan webinar. Dengan adanya sesi seperti ini, webinar dapat berjalan lebih interaktif karena terjadinya dialog, baik itu peserta kepada moderator atau pun kepada narasumber.
Ada beberapa poin penting yang disampaikan oleh Aldi Pratama terkait digital marketing. Pada sesi awal diskusi, Aldi Pratama menekankan bahwa mahasiswa tidak perlu menunggu untuk memiliki bisnis terlebih dahulu, melainkan bisa langsung praktek. Bahkan Dia menegaskan bahwa mahasiswa bisa langsung mencobanya saat itu juga.
"Rekan-rekan semua bisa langsung praktek yah, bahkan kalau tidak punya bisnis tetap bisa langsung praktek hari ini. Jadi, jangan sia-siakan waktunya, ya. Dan hari ini saya tidak memberika teknik khusus, melainkan memberikan wawasan dan peluang yang teman-teman bisa eksplor lebih dalam," ungkapnya.
Aldi Pratama menjelaskan bahwa tujuan yang diharapkannya dalam webinar tersebut adalah memberikan wawasan dan membuka pemikiran tentang digital marketing kepada para peserta. Maka Ia pun meminta mereka untuk fokus selama pemaparan materi berlangsung.
Menurut riset yang dilakukan oleh We Are Social KEPIOS, dapat diketahui bahwasanya pengguna internet dari tahun 2012 hingga tahun 2022 terus mengalami peningkatan yang pesat. Dari yang hanya sekitar 2 miliyar populasi pengguna internet hingga menyentuh 5 miliyar populasi pengguna internet pada tahun 2022.
Di awal tahun 2022, secara khusus di Indonesia, statistik menunjukkan bahwa yang memakai handphone menyentuh angka 370 juta. Kemudian, untuk internet user berjumlah 204,7 juta, dan yang aktif di media sosial mencapai 191,4 juta.
"Dari total populasi masyarakat Indonesia yang berjumlah 277,7 juta, yang memakai handphone sebanyak 370 juta, internet user 204,7 juta. ini menunjukkan bahwa 73% masyarakat Indonesia sudah memakai internet. kemudian, terkait pengguna handphone mungkin saja ada banyak orang yang memakai lebih dari satu hp," jelas Aldi.
Dalam webinar tersebut, Aldi Pratama juga menerangkan riset terkait website-website yang paling banyak dikunjungi, paling tidak hingga bulan November 2021 lalu. Posisi pertama ditempati oleh GOOGLE.COM dengan total pengunjung sebanyak 583 juta.
Aldi Pratama juga mengangkat pembahasan terkait GOTO yang merupakan gabungan dari Tokopedia dan GO-JEK. Aldi memberikan sebuah contoh, sebelum adanya GO-JEK penjual-penjual makanan seperti halnya pecel lele hanya menyentuh radius sejauh 5 km. Namun, semenjak hadirnya GO-JEK ataupun GRAB dapat mencapai radius sejauh 25 km.
"Contoh penjual pecel lele. Sebelum adanya GO-JEK, paling mereka hanya bisa menjual sampai radius 5 km saja. Tetapi semenjak adanya aplikasi seperi GO-JEK, Grab, dan sejenisnya, mereka mampu menjual dagangannya hingga radius 25 km," ujar Dia.
Ada beberapa basic knowledge yang dijelaskan Aldi Pratama terkait digital marketing, di antaranya pengukuran pasar, strategi pemasaran, membangun kanal-kanal seperti sosial media, pengoptimalan penjualan, mempublikasian produk yang akan dijual, dipromosikan, dan menyaring kembali produk yang akan dijual.
Namun, Aldi menegaskan bahwa itu semua terlalu teknis dan lama untuk dibahas secara keseluruhan. Dia memberikan gambaran singkat bahwa digital marketing hanya memerlukan tigal hal, yakni traffic, convertion, dan customer. Di mana nantinya digital marketing akan bertindak sebagai convertion yang akan menghubungkan traffic tadi kepada produk seorang penjual hingga nantinya menjadi customer.
Menurutnya, digital marketing itu fokus terhadap efektifitas dan efesiensi. Dia juga mengingatkan kepada para peserta webinar agar tidak tertipu webinar-webinar yang berbayar. Karena pada dasarnya, ilmu yang disampaikan oleh narasumber tidak lain dan tidak bukan sering berasal dari platform-platform seperti YouTube.
"Menurut Saya, digital marketing memerlukan efektifias dan efesiensi. Dan juga, saya tekankan kepada teman-teman agar jangan tertipu dengan webinar-webinar berbayar, karena ilmu yang disampaikan oleh mereka berasal-berasal dari Youtube-Youtube juga bukan dari pengalaman," terang Aldi kepada seluruh peserta webinar.
Aldi Pratama mengklaim bahwa baik itu produk atau pun jasa semuanya bisa saja laku. Bahkan dengan tegas Ia menyatakan di negara seperti Indonesia apa pun bisa laku. Sebut saja Jasa Antri I-Phone, Jasa Pacar Harian, Jasa Antri Makanan Viral, hal-hal unik seperti itu pun memiliki pasarnya sendiri.
"Saya tegaskan, ya, kita tidak perlu memilih jasa atau produk dan kemudian mempertanyakan mana yang akan lebih laku. Saya katakan sekarang bahwa di Indonesia apapun bisa laku, baik produk maupun jasa. Bahkan ada jasa-jasa seperti Jasa Pacar Harian, di luar negeri ada Jasa Antri I-phone, Jasa Antri Makanan Viral," kata Aldi Pratama.
Kemudian, di akhir sesi diskusi, Aldi Pratama memberikan kuis berhadiah kepada para peserta yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan olehnya. Ada sebanyak 4 hadiah yang akan diberikan kepada 4 peserta yang mampu menjawab.
0 Komentar